Rabu, 12 November 2014

Air Terjun Gunung Kidul bagi PecanduNarkoba

Advertisement
Terlihat Cahaya masuk yang melewati sela-sela lubang yang menyinari batu gordam di dalam Luweng Grubuk (gua Grubuk) yang dinamakan cahaya surga oleh warga setempat, Wonosari, Gunung Kidul, DI Yogyakarta, Kamis (4/4). Dengan ketinggian 60 meter dari gua Jomblang dan berjalan 300 meter untuk mencapai titik cahaya menuju lubang luweng Grubuk (gua Grubung) dimana terdapat tumbuhan purba dan langka. TEMPO/Dasril Roszandi



TEMPO.CO, Yogyakarta - Air terjun Sri Gethuk yang berada di desa wisata Bleberan, Kecamatan Playen, Gunungkidul, dirancang sebagai obyek wisata khusus untuk terapi pecandu narkotik. Wisata terapi itu menjadi fokus pengembangan lantaran sejak obyek wisata ini dibuka pada 2010, banyak pecandu yang merasakan manfaat air terjun itu. "Mungkin mereka tersugesti pikiran-pikiran positif setelah membaur dengan alam yang mendorong kesembuhan," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata Sri Gethuk Tri Harjana, Ahad, 21 September 2014.

Tri mengatakan pihaknya mulai berfokus pada wisata terapi pecandu narkoba bersama Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Gunungkidul pada akhir pekan lalu. Kegiatan terapi itu melibatkan sekitar 40 pecandu berusia muda yang tengah menjalani fase rehabilitasi. "Awalnya diajak bermain dalam kelompok, lalu berenang bersama di bawah guyuran air terjun," katanya.

Dengan mengajak para pecandu ini menyatu dengan alam, mereka didorong agar tak lagi bersentuhan dengan narkoba setelah menjalani rehabilitasi. "Mereka harus percaya bisa melepas ketergantungan dari narkoba," kata Tri.

Untuk menggelar wisata terapi pecandu ini, kelompok wisata Sri Gethuk menjalin kerja sama dengan sejumlah panti rehabilitasi narkoba di Yogyakarta. Biaya yang dikenakan kepada wisatawan hanya Rp 55 ribu per orang untuk satu paket berisi berbagai kegiatan. "Biaya sama dengan paket reguler, kecuali hanya berenang dan naik rakit, hanya Rp 17 ribu per orang," katanya.

Sebelumnya, kata Tri, wisata terapi Sri Gethuk ini terbangun sendiri dari kabar wisatawan yang tersebar dari mulut ke mulut. Tak ada promosi khusus dari pengelola obyek wisata serta kelompok sadar wisata setempat.

Ada wisatawan dari Lampung yang mengaku sembuh dari rematik setelah menceburkan diri ke air. Bahkan ada pengakuan seorang karyawan hotel di Yogyakarta yang membatalkan operasi tulang pada kakinya setelah tiga kali mandi di obyek wisata itu.

"Tapi kami tak menjanjikan apa-apa, karena kesembuhan itu hanya sugesti, dan air terjun ini hanya alam yang membantu mendorong sugesti positif itu," kata Tri.

Tri menjelaskan, tak ada khasiat istimewa dari air terjun itu. Tapi memang air yang jernih dan alam yang asri di sekitarnya membantu terciptanya pikiran positif. "Menyatu dengan alam itu mungkin yang mendorong pikiran jadi rileks dan membuat orang jadi lebih sehat."

Sri Gethuk merupakan air terjun yang sumber airnya berasal dari sedikitnya tujuh mata air bawah tanah perbukitan karst Gunungkidul. Mata air itu tak pernah mengering sekalipun Gunungkidul merupakan daerah langganan kekeringan paling parah di wilayah DIY. Dua dari tujuh mata air Sri Gethuk telah dialirkan untuk air baku warga sekitar.


Sumber :tempo.co

4 komentar: