Rabu, 27 Mei 2015


Wisata Pantai Balekambang, Inilah Tanah Lot-nya Pulau Jawa


Wisata Pantai Balekambang – Balekambang adalah salah satu pantai terpopuler yang ada di Jawa Timur khususnya kabupaten Malang. Pantai Balekambang tersebut juga memiliki konsep yang hampir sama dengan Tanah Lot yang ada di Bali. Dimana kedua pantai tersebut juga memiliki sebuah Pura yang menghadap ke Samudra luas.

Wisata Pantai Balekambang tersebut memiliki letak berada di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Wisata Pantai Balekambang ini juga mempunyai luas hingga 2 km dan lebar 200 meter kearah laut. Nah, jika air laut tersebut surut, maka berbagai macam jenis biota laut akan kelihatan.

Pura Amerta Jati atau yang biasa disebut Pulau Ismoyo dididirkan pada tahun 1985 atas prakarsa Bupati Malang dan pada saat itu masih dipimpin oleh Edi Slamet. Pura tersebut juga dianggap suci seperti halnya Pura di Bali. Dimana pada saat perayaan umat Hindu selalu dilakukan kegiatan keagamaan.




Wisata Pantai Balekambang ini memiliki letak sekitar 70 km kearah Selatan dari Malang Kota. Meski tempatnya bisa dikatakan terpencil, Pantai tersebut sudah menyediakan beraneka fasilitas yang cukup lengkap sebut saja warung makan tradisional, restoran, penjaga pantai, toko suvenir, toilet umum, tempat parkir yang luas, camping ground, kantor informasi, bungalow sederhana, mushola dan pendopo, hingga penginapan.

Wisata Pantai Balekambang yang dijuluki sebagai Tanah Lot-nya Pulau Jawa tersebut bisa dicapai dengan berbagai macam kendaraan mulai dari roda dua hingga roda empat. Untuk rute pertama anda bisa lewat Jalur 1 : Malang Kota – Kepanjen – Pagak – Bantur – Balekambang. Kemudian untuk rute kedau ialah Jalur 2 : Terminal Arjosari – Turen – Gondang legi – Bantur – Balekambang.

Bagi anda yang tertarik untuk berkunjung ke Wisata Pantai Balekambang ini juga jangan kawatir, selain pemandangan yang tiada duanya harga tiket juga sangat murah dan terjangkau yaitu hanya Rp 10 ribu hingga 15 ribu per-orang.

Itulah informasi mengenai Wisata Pantai Balekambang yang bisa kami sampaikan saat ini. Semoga saja artikel yang kami sajikan diatas bisa bermanfaat untuk anda semua. Khususnya anda yang ingin berlibur ke Pantai Balekambang.

Kata Kunci Halaman :

pantai terindah di jawa tengah,wisata pantai malang,wisata pantai jawa tengah,letak pulau bale kambang,tempat tempat terindah di pulau jawa,tempat tempat wisata terindah jawa timur & gambarx,tanah lotnya malang,tanah lotnya jawa timur,tempat wisata di kepanjen malang,tanah lot pulau jawa -

Sabtu, 23 Mei 2015

Nusa Tenggara Timur

Pink Beach Pulau Komodo 
 Pulau Komodo berada di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo bersama Pulau Rinca, Pulau Padar, Pulau Motang dan banyak pulau-pulau kecil lainnya. Secara administratif, pulau ini berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, dan berbatasan langsung dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Taman Nasional Komodo
Taman Nasional Komodo
Pulau ini merupakan habitat asli binatang komodo, sejenis kadal raksasa pemakan daging. Di Pulau Komodo terdapat lebih dari 2.000 ekor komodo yang hidup di alam bebas. Anda bisa melihat komodo yang sedang mengincar mangsanya di banyak lokasi di tempat ini. Sangat penting untuk berkeliling bersama pemandu untuk alasan keselamatan selama berada di sini.
Pada tahun 1986, UNESCO menetapkan Pulau Komodo dan pulau-pulau lain di kawasan Taman Nasional Komodo sebagai situs warisan dunia karena keberadaan komodo yang hanya bisa ditemui di kawasan ini. Habitat dari hewan yang terancam punah ini adalah alam terbuka dengan padang rumput, pantai berpasir putih dan hutan hujan tropis.
Pulau Komodo meraih penghargaan sebagai New Seven Wonders of Nature yang merupakan penghargaan untuk tujuh tempat wisata alam terbaik di dunia. Penentuan pemenang diperoleh dari hasil voting dan penelitian para ahli, pulau Komodo berhasil meraih voting tertinggi bersama enam tempat wisata lainnya yaitu Air Terjun Iguazu, Hutan Amazon, Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa, Teluk Halong, Pulau Jeju dan Table Mountain.
komodo
komodo
Komodo sendiri merupakan binatang reptil sejenis kadal raksasa pemakan daging yang panjangnya bisa mencapai 2 – 3 meter dengan berat 100 – 165 kg. Binatang ini memiliki nama ilmiah Varanus Komodoensis, sedangkan warga setempat menyebut binatang ini dengan nama ‘Ora’. Jika dilihat, komodo memang menyeramkan, dengan badan yang besar, kuku yang tajam, kulit yang bersisik dan memiliki lidah bercabang dua yang selalu menjulur. Mangsa utama komodo adalah babi, kuda, rusa, musang, kerbau dan beruk.

Sekilas sejarah Pulau Komodo

Pulau Komodo
Pulau Komodo
Pada tahun 1910, Letnan Steyn Van Hens Broek pergi ke Pulau Komodo untuk membuktikan laporan pasukannya yang mengatakan bahwa terdapat binatang semacam naga di pulau ini. Broek bersama pasukannya yang sudah terlatih kemudian memutuskan untuk datang ke pulau ini untuk memburu binatang tersebut. Dia dan pasukannya berhasil membunuh satu komodo yang kemudian difoto dan dikirim ke Botanical Garden di Bogor.
Tahun 1912 adalah tahun pertama kali keberadaan komodo diketahui umum melalui jurnal yang ditulis Peter A. Ouwens dan dimuat di surat kabar harian milik Hindia Belanda. Ouwens merupakan Direktur Museum Zoologi di Bogor. Kemudian pada tahun 1915, pemerintahan Belanda mulai melarang pemburuan komodo karena khawatir binatang ini akan punah.

Apa yang bisa dilakukan di Pulau Komodo?

Selain melihat kehidupan komodo di habitat aslinya, ada banyak hal lain yang bisa Anda lakukan di Pulau Komodo:

Trekking

Pantai Pulau Komodo
Pantai Pulau Komodo
Pulau Komodo tak hanya berisi binatang komodo, Selain komodo, ada banyak binatang lain yang menghuni pulau ini seperti kuda, rusa, berbagai spesies burung, ular, biawak dan masih banyak lagi. Salah satu cara untuk menikmati pulau ini adalah dengan melakukan trekking. Anda bisa melihat binatang-binatang tersebut saat trekking di Pulau Komodo.
Saat trekking, Anda akan diajak mendaki Gunung Ara yang memiliki ketinggian 538 meter di atas permukaan laut. Anda juga akan melewati Water Hole yang merupakan tempat minum dan beristirahat komodo. Anda bisa melihat komodo-komodo yanng sedang minum atau berteduh di bawah pohon di sekitarnya.
Ada empat jalur trekking yang bisa Anda pilih, mulai dari short, medium, long sampai adventure. Panjangnya jalur trekking ini adalah 1 – 8 km tergantung jenis yang Anda pilih. Jika memilih long dan adventure, Anda akan diajak melewati hutan, sungai dan perbukitan yang indah. Sedangkan untuk short, perjalanan akan berakhir di atas perbukitan dengan pemandangan teluk yang mengagumkan. Namun, keempat jalur trekking tersebut akan melewati Water Hole sehingga Anda tak perlu bingung memilih jalur yang mana.
Selama trekking, Anda dan rombongan akan ditemani seorang ranger atau pemandu sekaligus pawang komodo. Ranger akan membekali Anda dengan tongkat yang ujungnya bercabang dua. Dikatakan bahwa tongkat tersebut dibuat dari satu jenis pohon yang bisa menjadi senjata untuk melemahkan komodo. Jika komodo menyerang atau mengejar tiba-tiba, ujung tongkat yang bercabang digunakan untuk menekan leher komodo, dalam waktu singkat komodo akan melemah dan berhenti menyerang.
Menyelam dan Snorkeling
Pulau Komodo
Pulau Komodo
Pulau Komodo tak hanya menawarkan keindahan alam daratan saja. Alam bawah laut di pulau ini juga tak kalah indah. Ada sekitar 386 jenis terumbu karang, 70 jenis bunga karang, rumput laut sebagai rumah bagi ribuan jenis ikan, penyu hijau, paus, hiu, lumba-lumba dan lain-lain.
Alam bawah laut Pulau Komodo dan kawasan Taman Nasional Komodo disebut sebagai salah satu lokasi menyelam terbaik di dunia. Saat menyelam atau snorkeling di sini, Anda dapat menyaksikan keindahan biota laut yang sangat kaya dan beragam. Dari sekian banyak titik menyelam yang ada, berikut adalah tiga titik menyelam terbaik di Pulau Komodo menurut banyak penyelam:

Batu Samsia
Batu Samsia adalah salah satu titik menyelam yang menjadi favorit. Anda bisa menyusuri serangkaian saluran air dan dapat berinteraksi dengan kura-kura, hiu dan beraneka macam ikan kecil lainnya.

Toko Toko
Toko Toko disebut sebagai istana batu dalam air. Berada di kedalaman 7 meter di bawah permukaan laut, Anda bisa menikmati keindahan terumbu karang dengan berbagai warna dan ikan-ikan yang berenang di antara karang.

Crystal Rock
Titik ini juga menjadi favorit para penyelam. Berada di kedalaman 5 meter, Anda bisa menemukan katak ikan, Barramundi Cod, Parrotfish dan beberapa jenis ikan lainnya.
Waktu terbaik untuk menyelam di perairan ini adalah pada bulan Maret – Desember. Hal ini dikarenakan arah angin, suhu air, kuat arus dan musim yang mempengaruhi jarak pandang saat menyelam terhitung baik pada bulan-bulan tersebut.

Apa lagi yang menarik di Pulau Komodo?

Pantai Pink Pulau Komodo
Pantai Pink Pulau Komodo
Di pulau ini terdapat satu pantai yang sangat unik yaitu Pink Beach. Pantai ini juga dikenal dengan nama Pantai Merah Muda, namun warga sekitar lebih suka menyebutnya sebagai Pantai Merah. Pantai Merah Muda ini memiliki pasir pantai yang berwarna merah muda, warna tersebut akan semakin terlihat jelas pada saat pasir basah oleh ombak.
Menurut penelitian, warna merah muda di pantai ini disebabkan oleh serpihan koral yang hancur dan bercampur dengan pasir pantai. Di dunia tercatat hanya terdapat tujuh pantai dengan pasir berwarna merah muda dan yang berada di Pulau Komodo ini adalah salah satunya.
Pink Beach Pulau Komodo
Pink Beach Pulau Komodo
Keindahan pantai ini bukan hanya pada warna pasirnya yang unik. Alam bawah laut di sini juga terkenal indah. Pantai ini juga seringkali dijadikan lokasi menyelam dan snorkeling.

Transportasi

Transportasi di Pulau Komodo bisa dilakukan melalui udara, darat dan laut atau gabungan dari ketiganya.

Udara

Jika menggunakan pesawat, Anda akan terbang dari Denpasar menuju Labuan Bajo. Setelah itu Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kapal ferry untuk ke Pulau Komodo.

Laut

Anda bisa berangkat dari Tanjung Benoa, Bali, menuju ke Labuan Bajo. Dari Labuan Bajo, perjalanan menuju Pulau Komodo dilanjutkan dengan menggunakan kapal ferry.

Darat

Tersedia bus dari Denpasar menuju Labuan Bajo. Bus akan menyeberang menggunakan kapal ferry. Sesampainya di Labuan Bajo, perjalanan bisa dilanjutkan dengan menggunakan kapal ferry lagi menuju Pulau Komodo.
Selain tiga pilihan tersebut, Anda juga bisa memilih Live on Board. Jika Anda memilih Live on Board, Anda akan menginap di atas kapal selama beberapa hari untuk menuju kawasan Taman Nasional Komodo. Selama perjalanan Anda bisa menyelam bersama rombongan dan pemandu. Fasilitas yang diberikan pun terhitung lengkap mulai dari kamar tidur, makan dan juga toilet. Harga yang dikenakan berkisar antara 175 – 10.000 USD per malam tergantung berapa hari paket yang Anda pilih serta fasilitas yang ada. Kapal berangkat dari Bima, Bali, Lombok dan Labuan Bajo.

Akomodasi

Banyak wisatawan memilih untuk menginap di hotel yang ada di Labuan Bajo. Namun selain dari hotel di Labuan Bajo, ada alternatif penginapan lain:

Kapal sewaan

Selain untuk berkeliling, Anda juga bisa menggunakan kapal sewaan untuk menginap. Sebagian kapal telah dilengkapi dengan tempat tidur, toilet dan paket makan. Biaya sewa dan fasilitas tergantung pada besarnya kapal yang Anda sewa.

Rumah penjaga Pulau Komodo

Anda bisa homestay di rumah penjaga atau ranger Pulau Komodo. Rumah ini berbentuk rumah panggung dengan persediaan listrik terbatas. Umumnya listrik akan dipadamkan pada pukul 22:00.

Tips wisata ke Pulau Komodo

  • Saat trekking, jangan membuat gerakan tiba-tiba atau suara gaduh. Komodo sangat peka terhadap gerakan dan suara.
  • Bagi wanita yang sedang dalam masa menstruasi, wajib melapor agar ranger bisa memberi perhatian lebih. Hal ini dikarenakan komodo bisa mencium bau darah dari radius ratusan meter.





Objek Wisata Candi Prambanan



Candi Prambanan terletak tepat di tepi jalan raya sekitar 17 km dari Yogyakarta menuju Solo, untuk itu Candi Prambanan merupakan obyek wisata andalan. Karena letaknya yang sangat strategis dan mudah di jangkau dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.Candi Prambanan merupakan kompleks karena di kawasan ini tidak hanya terdapat satu candi, namun tiga candi dengan bangunan utama Candi Prambanan yang di bangun pada abad 9 M dengan arsitektur yang indah dan memiliki ketinggian sekitar 47 meter.

Ketiga bangunan tersebut melambangkan Trimurti, yaitu ajaran tentang tiga dewa utama yang terdiri dari Candi Siwa (Dewa Pelebur) yang berada di tengah, Candi Brahma (Dewa Penjaga) berada di selatan dan Candi Wisnu (Dewa Pencipta) berada di utara. Sedangkan di depan terdapat tiga candi kecil yang melambangkan wahana atau kendaraan para dewa, yaitu: Candi Nandi (Kerbau) yang merupakan kendaraan bagi Dewa Siwa, Candi Angsa kendaraan bagi Dewa Brahma dan Candi Garuda yang merupakan lambang kendaraan Dewa Wisnu.

Candi Prambanan merupakan peninggalan kebudayaan Hindi terbesar di Indonesia, Candi Prambanan memiliki pesona keindahan tersendiri sebab selain tata letaknya yang menakjubkan Candi Prambanan juga menyimpan kisah sejarah dan legenda yang sangat menarik dan unik dengan latar belakang kisah percintaan maka dari itu Candi Prambanan patut di kunjungi wisatawan

Candi Prambanan atau Candi Shiwa ini juga sering disebut sebagai candi Roro Jonggrang berkaitan dengan legenda yang menceriterakan tentang seorang dara yang jonggrang (jangkung) yang adalah putri Prabu Boko. Bagian tepi candi dibatasi dengan pagar langkan yang dihiasi dengan relief cerita Ramayana yang dapat dinikmati dengan ber-pradaksina (berjalan mengelilingi candi dengan pusat candi selalu di sebelah kanan kita) melalui lorong itu.

Cerita berlanjut pada pagar langkan candi Brahma yang terletak kiri (sebelah selatan) candi induk. Sedang pada pagar langkan candi Whisnu yang terletak di sebelah kanan (sebelah utara) candi induk, terdapat relief ceritera Kresna Dwipayana yang menggambarkan tentang kisah masa kecil Prabu Khrisna sebagai titisan Dewa Whisnu dalam membasmi keangkara murkaan yang hendak melanda dunia.

Bilik candi induk yang menghadap ke arah utara berisi patung Durga, permaisuri Dewa Shiwa. tetapi umumnya masyarakat menyebut sebagai patung Roro Jonggrang, yang sebelumnya tubuh hidup dari putri cantik itu yang dikutuk oleh Ksatria Bandung Bondowoso, untuk melengkapi kesanggupannya menciptakan seribu buah patung dalam waktu satu malam.

Candi Brahma dan candi Whisnu masing-masing hanya memiliki satu buah bilik, yang ditempati oleh patung dewa-dewa yang bersangkutan. Di hadapan ketiga candi dari Dewa Trimurti itu terdapat tiga buah candi yang berisi wahana atau kendaraan ketiga dewa tersebut, Ketiga dewa itu kini dalam keadaan rusak dan hanya candi yang di tengah (di depan candi Shiwa) yang masih berisi patung seekor lembuyang bernama Nandi (kendaraan dewa Shiwa).

Patung Angsa sebagai kendaraan Brahma dan patung Garuda sebagai kendaraan dewa Wishnu yang diperkirakan dulu mengisi bilik-bilik candi yang terletak di hadapan candi kedua Dewa itu, kini telah hilang. Keenam candi itu merupakan kelompok yang saling berhadap-hadapan, terletak pada sebuah halaman berbentuk bujur sangkar, dengan sisi panjang 110 meter.

Di dalam halaman masih berdiri candi-candi lain, yaitu 2 buah candi pengapit dengan ketinggian 16 meter yang saling berhadapan, yang sebuah berdiri di sebelah Utara dan yang lain berdiri di sebelah selatan, 4 buah candi kelir dan 4 buah candi sudut.
Halaman dalam yang dianggap masyarakat Hindhu sebagai halaman paling sakral ini, terletak di tengah halaman tengah yang mempunyai sisi 222 meter, dan pada mulanya berisi candi-candi perwara sebanyak 224 buah berderet-deret mengelilingi halaman dalam tiga baris. Di luar halaman tengah ini masih terdapat halaman luar yang berbentuk segi empat dengan sisi sepanjang 390 meter.




Jumat, 22 Mei 2015


Wisata Sejarah Museum Fatahillah

Museum Sejarah Jakarta atau Museum Batavia merupakan sebuah museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah Nomor 2, Jakarta Barat dengan luas lebih 1.300 meter persegi. Gedung ini dahulu hanya sebuah Balai Kota Stadhuis :Bahasa Belanda yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah dari Gubernur Jendral Johan van Hoorn. Bangunan itu mirip dengan Istana Dam yang terletak di Amsterdam Belanda, yang terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai sebuah kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang berfungsi sebagai penjara. Dan pada tanggal 30 Maret 1974, gedung ini kemudian diresmikan sebagai Museum Fatahillah.

Gedung Museum Fatahillah Jakarta Barat

Objek-objek yang dapat anda temukan di museum ini antara lain yaitu perjalanan sejarah Jakarta, replika peninggalan Tarumanegara dan Pajajaran, hasil-hasil penggalian arkeologi di Jakarta, mebel antik mulai dari abad ke-17 hingga 19, yang merupakan sebuah perpaduan dari gaya Eropa, Republik Rakyat Cina, dan Indonesia. Juga ada keramik, gerabah, dan batu prasasti. Koleksi-koleksi ini terletak di berbagai macam ruang, seperti Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Sultan Agung, dan Ruang MH Thamrin.
Terdapat juga berbagai macam koleksi tentang kebudayaan Betawi, numismatik, dan becak. Bahkan sekarang juga diletakkan sebuah patung Dewa Hermes (menurut mitologi Yunani, merupakan dewa keberuntungan dan perlindungan bagi kaum pedagang) yang tadinya terletak di perempatan Harmoni dan meriam Si Jagur yang dianggap memiliki kekuatan magis. Selain itu, di Museum Fatahillah juga terdapat bekas penjara bawah tanah yang dulu sempat digunakan pada zaman penjajahan Belanda.
Museum ini memilik beberapa Fasilitas yang bisa anda gunakan seperti :
Perpustakaan (untuk anda yang suka membaca)
Kantin Museum (menyediakan makanan dan mimuman jika anda sedang lapar atau haus)
Souvenir Shop (menjual cinderamata untuk kenang-kenangan dengan harga terjangkau)
Sinema Fatahillah (Menampilkan Film Zaman Batavia dan Film Populer Dalam Dan Luar Negeri)
Musholla (dengan perlengkapannya sehingga anda tidak perlu khawatir kehilangan waktu untuk sholat)
Ruang Pertemuan dan Pameran (ruangan yang representatif untuk kegiatan pertemuan, diskusi, seminar dan pameran dengan daya tampung lebih dari 150 orang)
Taman Dalam (Taman yang asri dengan luas 1000 meter lebih, serta dapat dimanfaatkan untuk Gathering, resepsi pernikahan, Pentas Seni)
Objek wisata Museum Fatahillah memiliki konstruksi yang cantik dan menarik. Karena dibangun pada jaman dulu, nuansa jadul-nya sangat terasa. Arsitektur bangunannya memiliki konsep barok klasik yang populer pada abad ke-17. Di dalam bangunan ini terdapat 3 lantai. Semua bagian kusen pintu dan jendela memiliki warna hijau tua, yang dibuat dari kayu jati. Berkeliling di sekitar museum akan memberikan anda atmosfir baru. Pemandangan di sekitar Museum Fatahillah sangat indah, dan sebuah kolam turut melengkapi keindahan tersebut. Nah, bagi yang anda yang ingin berkunjung ke tempat ini, jangan lupa membawa kamera. Setiap momen sangat berharga untuk diabadikan. Bagian depan bangunan adalah tempat favorit bagi para wisatawan untuk berfoto. Mungkin anda ingin memakainya untuk foto pranikah? karena bentuk bangunan ini sangat spesial dan sangat langka di jaman modern seperti sekarang.
Masuk ke dalam objek wisata Museum Fatahillah, anda akan menemukan sekitar 25 ribu koleksi benda bersejarah. Diantara koleksi tersebut terdapat peninggalan Kerajaan Tarumanegara dan pedagang Eropa jaman dulu. Peninggalan bersejarah yang bisa anda temukan di dalam Museum adalah Prasasti Ciaruteun, Patung Dewa Hermes, Meriam si Jagur, dan Mimbar Masjid Kampung Baru, Selain itu ada sebuah air mancur yang dulunya difungsikan sebagai sumber mata air. Benda-benda seperti keramik, gerabah, dan peninggalan khas ada betawi juga banyak terdapat disini. Tidak hanya benda-benda antik dan langka, namun dalam museum ini anda juga bisa menemukan sekitar 1200 buku bersejarah. Dari sekian koleksi, sebagian besar adalah buku dari jaman kolonial, sebab itu banyak yang memakai bahasa Inggris, Melayu, Prancis, dan ada beberapa berbahasa Arab.

Wisata sejarah tidak selamanya membosankan. Di sekitar objek wisata Museum Fatahillah anda bisa bersantai bersama keluarga. Disana terdapat kafe yang didesain mirip Jakarta tempo dulu. Anda bisa beristirahat sejenak disana sambil menikmati atmosfir kehidupan jaman dulu. Tidak hanya dari bangunannya saja yang bernuansa jadul, namun anda juga bisa menikmati makanan tradisional khas seperti kerak telor, rujak bebek, dan es potong. Sembari makan anda akan diiringi dengan musik klasik sehingga semakin memperkuat atmosfir jadul dari tempat tersebut. Beberapa menu yang bisa anda coba antara lain Lobster Thermidor, Batavia's Meat, Seafood Grill, ayam cabe keriting, bebek peking, ikan kerapu, gado-gado, dan makanan tradisional lainnya.Tempat lain yang bisa anda kunjungi di seputaran Museum Fatahillah adalah toko souvenir, mushola, aula, ruang rapat, dan taman. Jika ingin berkunjung, Museum ini dibuka setiap Selasa-Minggu, dari pukul 9.00 hingga 15.00 WIB. Sedangkan hari-hari lain Museum ini ditutup.

Situ Patenggang

Bandung, Indonesia

Situ Patenggang

Introduksi

Danau Patenggang atau juga dikenal dengan nama Situ Patenggang (situ yang berarti danau dalam Bahasa Sunda) berada diketinggian sekitar 1600 meter dari permukaan laut. Danau Patenggang terletak di Ciwidey sekitar 47 kilometer arah selatan dari pusat kota dengan waktu tempuh sekitar 2 jam perjalanan dari kota Bandung, Jawa Barat.
Sepanjang Perjalanan menuju Situ Patenggang, masih sangat alami dengan warna hijau yang dominan karena adanya pohon-pohon rindang di sisi jalan dan hamparan kebun teh. Meski harus melalui jalanan berkelok, namun akan terasa menyenangkan karena kamu akan di sugguhi pemandangan alam yang menyegarkan dengan udara bersih dan jauh dari polusi. Selain itu perkebunan strawberry akan menambah daya tarik tersendiri di sepanjang jalan menuju Situ Patenggang.
Sesampainya di Situ Patenggang, kamu akan di sambut dengan danau luas yang berair tenang, dengan pegunungan menjulang mengelilingi Situ patenggang. Di tepi danau terdapat banyak perahu dengan warna-warna cerah nan cantik, yang siap mengantar kamu untuk berkeliling danau dengan tarif Rp. 15.000 per orang atau jika kamu tidak ingin berkeliling terlalu jauh kamu juga bisa menyewa sepeda air yang menarik untuk dicoba. Kamu juga bisa sekedar duduk di tepi danau dan menikmati ketenangan air dan keindahan alam yang disajikan.

Batu Cinta

Tidak hanya menawarkan pesona alam, Situ Patengan juga menawarkan sebuah tempat yang cukup terkenal dengan historisnya yaitu Pulau Asmara dan Batu Cinta. Pulau Asmara dan Batu Cinta merupakan sebuah lokasi di tengah danau dengan batu besar sebagai penandanya. Batu inilah yang disebut Batu Cinta dengan ceritanya yang melegenda. Cerita ini bermula dari kisah cinta sepasang kekasih yaitu Ki Santang dan Dewi Rengganis yang terpisah dan akhirnya bertemu kembali di tempat ini. Masyarakat setempat percaya air yang mengisi danau ini adalah air mata dari Ki Santang dan Dewi Rengganis, itu sebabnya sebagian orang menyebut danau ini Situ Penganten. Biasanya wisatawan yang berkunjung ke Situ Patenggang menyempatkan diri untuk mengunjungi Batu Cinta. Batu Cinta di percaya, bagi siapapun yang singgah bersama pasangan ke Batu Cinta dan mengelilingi Pulau Asmara, maka hubungannya akan awet dan langgeng.

Fasilitas

Selain menikmati keindahan alamnya, di sekitar danau juga terdapat toko-toko yang menawarkan berbagai souvenir ataupun buah-buahan segar yang tentunya bisa kamu bawa pulang sebagai oleh-oleh untuk kerabat, tidak hanya itu jika kamu ingin menginap di sekitar Ciwidey juga terdapat beberapa hotel dan bungalow dengan fasilitas yang memadai.

Akses transport

Dengan menggunakan kendaraan umum Bus atau Elf dari terminal Leuwi Panjang (Bandung) menuju terminal Ciwidey dengan tarif sekitar Rp. 6.000 dan dilanjutkan menggunakan angkot yang langsung menuju pintu masuk Situ Patenggang dengan tarif sekitar Rp. 10.000.